Dua Garis Biru Karya Gina S. Noer
Dua garis biru sebuah film yang bercerita tentang Bima (Angga Aldi Y.) dan Dara (Zara JKT48) sepasang kekasih yang berumur 17 tahun yang melakukan satu kesalahan yang besar dan mereka dengan percaya diri bisa mengatasi masalah tersebut.
Dua garis biru yang ditulis oleh Mba Gina selama kurang lebih 9 tahun ini dieksekusi dengan sangat ciamik dan menguras esmosi. Sebagai debut pertama Mba Gina sebagai sutradaranya film ini sudah mampu membuat saya sebagai penonton merasa sedang berada di tengah-tengah permasalahan Bima dan Dara yang sangat pelik.
Atmosfer emosi yang dibangun di dalam film ini sangat berhasil karena kita sebagai penonton disuguhkan set up yang perlahan-lahan dibawa oleh sang sutradara. Seperti adegan scene di meja makan. Dimana Bima sedang sedih dan Ibunya marah-marah dan mengira Bima sudah mengkonsumsi narkoba seperti anak tetangganya. Yang sebenarnya bukan itu permasalahannya. Dari adegan itu saja kita sebagai penonton sangat dibawa untuk berimajinasi bagaimana jika pada saat itu Bima berkata bahwa ia sudah menghamili anak orang. Mungkin ibunya akan melempar ulekan gado-gado kepada Bima jika itu terjadi wkwkwkk
Atmosfer emosi yang dibangun dalam film dan sangat berasa sampai kita keluar dari bioskop adalah emosi dalam Inciting Incident dari film ini yang mana kehamilan Dara dan Bima akhirnya diketahui oleh khalayak ramai dan di eksekusi dengan one shot yang sangat membuat kita sebagai penonton seperti berada di tengah-tengah perseteruan itu. Keputusan yang sangat menarik dimana adegan yang sangat penting itu dieksekusi dengan one shot karena penonton dapat merasa emosinya secara keseluruhan. Dibandingkan jika adegan itu dieksekusi dengan Countinity Editing mungkin emosi yang diterima oleh penonton tidak akan sepenuhnya didapatkan dan sensasi "keberadaan" kita dalam film itu mungkin akan hilang.
Metafora yang dipakai dalam film ini juga sangat cerdas dimana memakai stroberi sebagai metafora dari sang bayi. Dan ditambah adegan close up stroberi yang diblender menggambarkan sebuah aborsi.
Set up pacaran antara Bima dan Dara dalam film ini agak terlalu cepat. Sehingga kita tidak mendapatkan alasan mereka sehingga terjerumus dalam kesalahan besar itu. Kita tidak ditampilkan kesalahan-kesalahan kecil yang menggiring mereka akhirnya terjerumus dalam kesalahan besar itu. Mungkin sang sutradara ingin lebih menghighlight permasalahan kehamilan dini tersebut sehingga set up pacaran antara Bima seakan terlalu cepat. Atauu... Scene set up pacaran Bima dipotong dalam proses editing yang sebenarnya film ini berdurasi sekitar 3 jam dan setelah proses editing menjadi 1 jam 53 menit.
Pada akhirnya, film ini semakin membuka wawasan kita, membuat sebuah memori dalam ingatan kita. Inilah yang akan terjadi jika kalian melakukan kesalahan besar yang dilakukan oleh Bima dan Zara.
Menurut kalian Bima dan Dara apakah akan cerai? Tulis di kolom komentar wkwkwkk
